Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Avatar: The Way of Water - Review
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Setelah 13 tahun, akhirnya James Cameron kembali ngajak kita semua buat balik ke Pandora. Seperti Frozen 2 (2019) yang sekuelnya memperluas semestanya dengan ngajak ke ke tempat baru, Avatar: The Way of Water juga ngajak kita ke desa pinggir laut. Jadi achievement unlock untuk Jack Sully yang nggak cuma memperlajari cara hidup dan budaya suku Na'vi dan juga dari reef people di desa Metkayina.
Seperti biasa, siaplah terkagum-kagum oleh visualnya. Merinding banget! Gue nonton di IMAX 3D dan sangat worth it! Kayaknya wajib nonton 3D deh kalau nggak ya bakal jadi biasa aja. Ceritanya juga oke banget kok meski formula sekuel yang mirip sama film pertamanya, tapi banyak hal baru dengan kisah yang lebih luas. Tiga setengah jam alias 192 menit sama sekali nggak berasa, karena kaya lagi open trip aja ke desa Metkayina yang lautnya lebih bagus dari Raja Ampat.
Sebagai pecinta laut dan segala isinya, gue suka banget sih sama cerita dan pesan makna yang dibawa. Ada plot pemburu makhlut laut besar demi secuil minyak, ini jelas mengkritik manusia yang sempat memburu paus demi minyaknya di tahun 1800-an. Ya sampai sekarang juga masih sih tapi untuk konsumsi daging, apalagi ada budaya di China yang makan sirip hiu demi kesehatan.
Ditonton untuk anak-anak dan keluarga, jelas film ini bisa jadi pendidikan yang sangat bagus untuk menjaga kelestarian alam dan laut. Masih konsisten dari film pertamanya, memang franchise Avatar ini rasanya akan dirayakan oleh para penggiat konservasi ya. Kalau film pertama fokus ke (pembalakan hutan), maka film kedua ini fokus ke eksploitasi laut. Ya bisa jadi film pendamping dokumenter Seaspiracy (2021). Sebagai warning untuk anak-anak, ada satu adegan lengan terpotong di akhir film.
review film avatar 2 the way of water review avatar 2 the way of water avatar 2 the way of water movie review avatar 2 the way of water film review resensi film avatar 2 the way of water resensi avatar 2 the way of water ulasan avatar 2 the way of water ulasan film avatar 2 the way of water sinopsis film avatar 2 the way of water sinopsis avatar 2 the way of water cerita avatar 2 the way of water jalan cerita avatar 2 the way of water
Pertama-tama gue harus ngaku bahwa gue memang fans Billie Eilish sejak pertama kali dia rilis lagu Ocean Eyes tahun 2019. Ya bukan fans garis keras gimana banget, cuma suka sama lagu-lagunya yang melodinya beda dari arus utama. Gue juga nggak tahu secara detil kehidupan pribadinya dia gimana, bahkan gue baru tahu Finneas itu kakaknya sekaligus produser musik dia pas rilis di album pertama. Setelah nonton dokumenter ini, gue jadi makin respek sama artis yang menurut gue sangat beruntung dan terberkati ini. Kita semua tahu lah ya betapa kerasnya dunia hiburan apalagi dengan kasus sebelah mbak Britney Spears yang masih aja dikendalikan sama bapaknya di segala aspek hidupnya. Nah dedek Billie ini luar biasa banget punya keluarga yang beneran 100% suportif di segala sisi. Abangnya Finneas yang jenius di musik tapi juga kagak sirikan sama adeknya yang jauh lebih tenar dari dia. Bapak ibunya yang ternyata memang dari latar belakang musik dan udah grooming Billie dari kecil juga super-bijak d
Dalam setahun kita dikasih 2 film Guy Ritchie? Setelah Operation Fortune: Ruse de Guerre yang rilis di awal tahun, sekarang ada The Covenant . Menariknya The Covenant punya tema yang cenderung segar dan terlalu serius di antara semua film yang pernah disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Guy Ritchie. Film ini juga punya premis anti-perang dengan tema yang rasanya belum pernah diangkat. Persahabatan antara seorang serdadu AS dengan penerjemah lokal di Afghanistan. Harus gue akui, rasanya The Covenant layak jadi salah satu film terbaik di tahun ini. Selain punya tema anti-war yang sangat penting, film ini punya penampilan akting yang luar biasa sampai menyerap emosi penonton. Selain itu deretan adegan aksinya juga sangat intens! Beberapa kali gue dibuat tahan nafas dengan ketegangan yang ditampilkan di layar. Seperti film-filmnya Guy Ritchie sebelumnya, The Covenant juga terlihat jelas dibagi menjadi tiga babak. Meski secara durasi tidak terbagi rata, rasanya pilihan yang tepat untu
Wah kayaknya Cha Cha Real Smooth akan jadi salah satu film romansa - dan coming of age - favorit gue di tahun ini. Manis banget sampe gejala diabetes. Satu lagi tipikal film romansa dengan hubungan yang nggak jelas bahkan cenderung platonic. Meski jelas Andrew mungkin punya sindrom Elektra yang condong lebih suka sama wanita yang lebih tua. Tapi gue rasa film ini nggak cuma ngomongin soal cinta. Melainkan tentang hidup! Hidup di masa transisi menuju dewasa lebih tepatnya. Adulting is no joke as we know, dan pasti banyak dari kita yang baru lulus kuliah bingung mau ngapain. Masa transisi dari hidup yang penuh keteraturan dan otoritas dari institusi pendidikan ke hidup yang lebih bebas terhadap arah, visi, dan misi masing-masing. Mulai dari ganti-ganti pekerjaan, gimana cara menghadapi pelanggan dengan sopan, sampai bertanggung jawab dengan komitmen dan waktu. Nah romansa dapat porsi yang jauh lebih banyak ketimbang pekerjaan, karena gue rasa memang sisi ini yang jauh lebih relate denga
Komentar
Posting Komentar