Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Spencer - Review
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Akhirnya kesampean nonton film ini secara legal, terima kasih Klik Film udah capek-capek akuisisi dan bawa film ini ke Indonesia. Meski nontonnya harus pake laptop dan pake kabel HDMI biar bisa nonton di TV, udah gitu buffering mulu setiap 15 menit buset padahal internet gue aman-aman aja.
Semenjak Emma Corring jadi Lady Di muda di The Crown Season 4, rasanya tuh standarnya semakin tinggi. Beruntung Kristen Steward nyaris sempurna banget di sini! Nggak sia-sia dia latihan aksennya selama enam bulan. Bahkan kata mantan chef di istana bilang kalau penggambaran Kristen Steward sebagai Lady Di adalah yang paling mirip, meyakinkan, sampai ke aksennya yang on point banget.
Filmnya sendiri ternyata bukan tipikal biografi yang menceritakan kehidupan Lady Di dari masa ke masa. Spencer karya sutradara Pablo Larrain ini lebih fokus ke tiga hari Natal di mana keluargan kerajaan punya tradisi untuk family timedi istana Sandringham, mulai dari makan bareng sampai menembak. Tapi ini adalah masa paling rendahnya dalam pernikahan Lady Di dengan Pangeran Charles, terutama setelah perselingkuhan Pangeran Charles dengan Camilla terkuak dan rumor perceraian mulai beredar.
Perih banget sih nonton eksplorasi karakter Lady Di yang keliatan sangat tersiksa secara mental untuk menghabiskan waktu keluarga di rumah mertua, di tengah ributnya pernikahan mereka. Meski secara kasat mata terlihat drama banget ini cewe kabur-kaburan mulu dari acara makan bareng, pake muntah-muntah pula. Tapi gue ngeliatnya ini udah ke depresi ringan ke menengah ya. Obatnya sebenernya ya ke psikolog atau psikiater, atau sesederhana butuh teman cerita.
Luar biasanya, sedemikian stress dan depresi itu tergambarkan baik lewat raut muka Kristen Stewart - bahkan dari tatapan mata kosong dan nanar. Ini yang juara sih. Oke soal aksen dan gaya tubuh bisa dilatih berbulan-bulan, tapi menurut gue kalau micro-expression yang bisa ngegambarin kesehatan mental yang menyimpang sih udah whole another level. Kalo Kristen Steward nggak dapet piala Oscar sih udah lah!
review film spencer 2021 kristen stewart pablo larrain review spencer 2021 kristen stewart pablo larrain spencer 2021 kristen stewart pablo larrain movie review spencer 2021 kristen stewart pablo larrain film review resensi film spencer 2021 kristen stewart pablo larrain resensi spencer 2021 kristen stewart pablo larrain ulasan spencer 2021 kristen stewart pablo larrain ulasan film spencer 2021 kristen stewart pablo larrain sinopsis film spencer 2021 kristen stewart pablo larrain sinopsis spencer 2021 kristen stewart pablo larrain cerita spencer 2021 kristen stewart pablo larrain jalan cerita spencer 2021 kristen stewart pablo larrain
Pertama-tama gue harus ngaku bahwa gue memang fans Billie Eilish sejak pertama kali dia rilis lagu Ocean Eyes tahun 2019. Ya bukan fans garis keras gimana banget, cuma suka sama lagu-lagunya yang melodinya beda dari arus utama. Gue juga nggak tahu secara detil kehidupan pribadinya dia gimana, bahkan gue baru tahu Finneas itu kakaknya sekaligus produser musik dia pas rilis di album pertama. Setelah nonton dokumenter ini, gue jadi makin respek sama artis yang menurut gue sangat beruntung dan terberkati ini. Kita semua tahu lah ya betapa kerasnya dunia hiburan apalagi dengan kasus sebelah mbak Britney Spears yang masih aja dikendalikan sama bapaknya di segala aspek hidupnya. Nah dedek Billie ini luar biasa banget punya keluarga yang beneran 100% suportif di segala sisi. Abangnya Finneas yang jenius di musik tapi juga kagak sirikan sama adeknya yang jauh lebih tenar dari dia. Bapak ibunya yang ternyata memang dari latar belakang musik dan udah grooming Billie dari kecil juga super-bijak d
Dalam setahun kita dikasih 2 film Guy Ritchie? Setelah Operation Fortune: Ruse de Guerre yang rilis di awal tahun, sekarang ada The Covenant . Menariknya The Covenant punya tema yang cenderung segar dan terlalu serius di antara semua film yang pernah disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Guy Ritchie. Film ini juga punya premis anti-perang dengan tema yang rasanya belum pernah diangkat. Persahabatan antara seorang serdadu AS dengan penerjemah lokal di Afghanistan. Harus gue akui, rasanya The Covenant layak jadi salah satu film terbaik di tahun ini. Selain punya tema anti-war yang sangat penting, film ini punya penampilan akting yang luar biasa sampai menyerap emosi penonton. Selain itu deretan adegan aksinya juga sangat intens! Beberapa kali gue dibuat tahan nafas dengan ketegangan yang ditampilkan di layar. Seperti film-filmnya Guy Ritchie sebelumnya, The Covenant juga terlihat jelas dibagi menjadi tiga babak. Meski secara durasi tidak terbagi rata, rasanya pilihan yang tepat untu
Wah kayaknya Cha Cha Real Smooth akan jadi salah satu film romansa - dan coming of age - favorit gue di tahun ini. Manis banget sampe gejala diabetes. Satu lagi tipikal film romansa dengan hubungan yang nggak jelas bahkan cenderung platonic. Meski jelas Andrew mungkin punya sindrom Elektra yang condong lebih suka sama wanita yang lebih tua. Tapi gue rasa film ini nggak cuma ngomongin soal cinta. Melainkan tentang hidup! Hidup di masa transisi menuju dewasa lebih tepatnya. Adulting is no joke as we know, dan pasti banyak dari kita yang baru lulus kuliah bingung mau ngapain. Masa transisi dari hidup yang penuh keteraturan dan otoritas dari institusi pendidikan ke hidup yang lebih bebas terhadap arah, visi, dan misi masing-masing. Mulai dari ganti-ganti pekerjaan, gimana cara menghadapi pelanggan dengan sopan, sampai bertanggung jawab dengan komitmen dan waktu. Nah romansa dapat porsi yang jauh lebih banyak ketimbang pekerjaan, karena gue rasa memang sisi ini yang jauh lebih relate denga
Komentar
Posting Komentar