Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Till We Meet Again - Review


Film terbaru dari sutradara dan penulis naskah berbakat Giddens Ko, yang melejit namanya sejak You Are the Apple of My Eye (2011). Till We Meet Again in meraih 11 nominasi Golden Horse, penghargaan film di Taiwan termasuk kategori Best Pictures dan Best Adapted Screenplay. Kalau udah kaya gini, fix jadi jaminan mutu gak sih.

Ternyata filmnya penuh dengan aroma bawang yang kental. Di atas kertas, film ini mirip perpaduan antara dwilogi Along with the Gods dengan Akhirat: A Love Story. Hidup setelah kematian memang jadi tema utama dari film ini, sekaligus gue pribadi jadi belajar banyak soal kepercayaan yang dianut oleh agama Buddha. Mulai dari karma baik, karma jahat, sampai dengan reinkarnasi. Nah ketika ditambah elemen romansa barulah mengundang aroma bawang yang sangat kuat itu.


Meski kesannya berat banget bawa-bawa kehidupan setelah kematian, tapi ternyata filmnya sangat ringan dan menghibur - bahkan kelewat kocak! Unsur komedinya kuat banget sih dan sukses bikin gue ngakak setiap 15 menit. Upaya yang sangat berhasil untuk ngebawa film tema akhirat ini menjejakkan kakinya di tanah.

Gue suka banget dengan cara bercerita Giddens Ko di film ini. Semua karakter diperkenalkan di awal film yang sempet bikin gue keteteran, ini siapa itu siapa mereka ngapain. Tapi ternyata lama-lama semuanya dijelaskan dengan deretan adegan flashback yang silih berganti. Ibarat twist, adegan-adegan flashback ini lumayan bikin gue melongo dan ber-wow-wow ria.





















----------------------------------------------------------

review film till we meet again giddens ko
review till we meet again giddens ko
till we meet again giddens ko movie review
till we meet again giddens ko film review
resensi film till we meet again giddens ko
resensi till we meet again giddens ko
ulasan till we meet again giddens ko
ulasan film till we meet again giddens ko
sinopsis film till we meet again giddens ko
sinopsis till we meet again giddens ko
cerita till we meet again giddens ko
jalan cerita till we meet again giddens ko


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review