Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Coda - Review


Film Perancis La Famille Bellier (2014) akhirnya diadaptasi oleh Hollywood juga, yang kali ini didistribusikan oleh Apple TV+. Apakah sebocor film originalnya meski beda jenis pekerjaan di keluarganya? Ruby adalah anak remaja wanita satu-satunya yang bisa mendengar dan berbicara ditengah ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya yang bisu tuli. Ruby berada di tengah dilema besar antara menjadi penerjemah bagi keluarga yang nelayan dan mengejar mimpinya untuk kuliah di sekolah musik.

Perlu diwaspadai bahwa ini adalah film yang beraroma bawang yang sangat menyengat, jadi harus sedia tisu disamping remote. Memang nggak sebocor film Perancisnya tapi versi Amerika ini masih saja membuat mata basah bagi yang nggak kuat hati. Gue sendiri selalu punya hati bagi orang-orang bisu tuli sampai gue sempat belajar Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) yang ternyata susah bener. Melihat mereka saling berinteraksi dengan ekspresif menjadi hal yang sangat menyentuh bagi gue.


Mirip-mirip The Sound of Metal (2020), Coda jadi pengalaman nonton yang sangat menarik karena akan ada banyak adegan yang sunyi tanpa dialog - karena para karakter bisu-tuli ini sedang saling berinteraksi satu dengan yang lain. Menarik banget gimana cara mereka untuk mencoba "mendengarkan" apalagi mendengarkan musik atau orang yang sedang bernyanyi.

Pada akhirnya, Coda (singkatan dari Children of Deaf Adults) menjadi film keluarga yang sangat menyentuh dan menghangatkan hati. Tekanan dan dilema setiap anak antara keluarga atau mimpi pribadinya memang menjadi isu kebanyakan orang. Tapi isu tersebut akan menjadi lebih berat dalam kondisi Ruby dan keluarganya, yang sepanjang film gue dipaksa mikir harus apa kalau gue ada di posisi dirinya.


















- ditonton di Apple TV+ -


----------------------------------------------------------

review film coda
review coda
coda movie review
coda film review
resensi film coda
resensi coda
ulasan coda
ulasan film coda
sinopsis film coda
sinopsis coda
cerita coda
jalan cerita coda


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review