Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Run - Review


Run adalah salah satu film yang gue tunggu-tunggu, dan ternyata bisa gue tonton di HBO GO. Premisnya sangat-sangat menarik tentang seorang ibu yang merawat anaknya yang sakit dan lumpuh tapi ada keanehan dengan obat-obatan yang diberikan oleh ibunya. Dari awal film gue udah bisa menebak twist-nya tapi tetap bisa gue nikmati setiap keseruan dan ketegangan yang ada.

Ngeri banget ngeliat Sarah Paulson akting jadi seorang ibu yang "begitu". Ini kaya jadi playground dia yang paling ekstrim setelah karakter-karakter miripnya di American Horror Story atau Ratched. Range emosinya luar biasa dan bahkan hanya dengan tatapan mata dan senyuman tapi tetep berasa ngeri. 

Yang bikin gue takjub adalah aktris Kiera Allen yang berperan sebagai anaknya ternyata memang penderita disabilitas dan pengguna kursi roda sejak kecil. Konon sangat jarang Hollywood beneran kasih cast ke orang-orang disabilitas, jadi yang satu ini layak diberikan hormat.


Selain itu perlu diketahui bahwa sindrom yang diderita oleh karakter Sarah Paulson itu nyata adanya. Disebut dengan Factitious disorder imposed on another (FDIA), atau nama lainnya Munchausen syndrome by proxy (MSbP). Sindrom yang bikin orang lain (lebih sering anaknya sendiri) terlihat nggak sehat. Tujuannya jelas untuk atensi, simpati, dan perasaan dibutuhkan untuk selama-lamanya. Sebuah sindrom yang sulit banget untuk ketahuan karena pasti tokoh caregiver yang lebih dipercaya ketimbang anaknya sendiri.

Gue sih ngeliatnya sindrom ini adalah spektrum yang berada di kutub ekstrim dari seorang caregiver, baik seorang ibu maupun ayah. Ingin terus menerus merawat orang lain, ada perasaan dirinya selalu dibutuhkan, dan selalu bisa menjadi seorang penyelamat karena merawat orang lain. Sebenarnya ini adalah hal-hal baik tapi jadi buruk kalau terlalu berlebihan.


















- ditonton di HBO GO -


----------------------------------------------------------

review film run sarah paulson
review run sarah paulson
run sarah paulson movie review
run sarah paulson film review
resensi film run sarah paulson
resensi run sarah paulson
ulasan run sarah paulson
ulasan film run sarah paulson
sinopsis film run sarah paulson
sinopsis run sarah paulson
cerita run sarah paulson
jalan cerita run sarah paulson


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review