Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Fear Street Part 1: 1994 - Review



Kalau Netflix ngeluarin franchise film trilogi, ga perlu nunggu setahun sekali rilis ya. Rilisnya langsung seminggu sekali woy! Setres! Tapi trilogi Fear Street ini memang salah satu yang gue tunggu-tunggu sih. Konsepnya menarik banget; satu film bercerita di satu periode waktu. Part 1 berlatar tahun 1994, part 2 berlatar tahun 1978, dan part 3 berlatar tahun 1666. Tiga-tiganya berkisah tentang hal yang sama; kutukan seorang penyihir jahat yang membuat orang jadi pembunuh berdarah dingin. Mantaaaaap!

Part 1: 1994 ini yang menurut gue jadi pembuka yang ciamik. Kalau atmosfer tahun 90-an nggak usah didebat lagi ya memang Netflix ini juaranya berkat serial Stranger Things. Nggak tanggung-tanggung, beberapa cast-nya pun diboyong ke sini. Kalau di 1994 ini ada Maya Hawke meski jatuhnya cameo doang. Lagu-lagunya itu loh yang sukses ngebawa atmosfer tahun 90-an, nggak sok indie tapi langsung to the point; pop! Asyik banget dan sukses ngebawa world building jadi jalan cerita lebih meyakinkan. 


Satu hal lain yang gue suka banget adalah jalan ceritanya yang bergulir nggak ngikutin pakem film pembunuhan kebanyakan. Semua keputusan yang diambil setiap karakter sangat logis dan terukur. Ini yang ngebuat nonton film ini jadi berasa segar, kaya elo belum pernah nonton film kaya gini sebelumnya. Di satu sisi lo berasa sangat familiar dengan tipikal film seperti ini berkat latar 90-an yang pasti ngingetin lo akan Scream atau I Know What You Did Last Summer




















----------------------------------------------------------

review film fear street part 1 1994
review fear street part 1 1994
fear street part 1 1994 movie review
fear street part 1 1994 film review
resensi film fear street part 1 1994
resensi fear street part 1 1994
ulasan fear street part 1 1994
ulasan film fear street part 1 1994
sinopsis film fear street part 1 1994
sinopsis fear street part 1 1994
cerita fear street part 1 1994
jalan cerita fear street part 1 1994


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review