Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Spider-Man: No Way Home - No Spoilers Review!
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Jadi Spider-Man ada berapa? Ada Tobey Maguire dan Andrew Garfield gak? Untuk pertanyaan-pertanyaan macam ini nggak bisa gue jawab di tulisan ini ya, karena gue mau ulasan gue bisa dibaca oleh semua orang mulai dari yang belum sampai yang sudah nonton. Nah buat yang penasaran banget, gue cuma bisa bilang berekpektasilah setinggi mungkin karena seperti rindu dan dendam - semuanya akan terbayar tuntas!
Sebagai orang yang ngikutin Spider-Man dari jaman Tobey Maguire sampai Tom Holland, gue sih takjub banget sama No Way Home ini. Fix jadi film Spider-Man terbaik dari semua sih karena beneran jadi full circle yang sempurna dan emosional. Terutama untuk trilogi "Home"-nya Tom Holland, ini jadi penutup trilogi yang sangat-sangat baik. Gue juga berani bilang kalau No Way Home ini adalah "Endgame level"!
Untuk tahun 2021, jelas No Way Home jadi film superhero terbaik menurut gue. Jangan khawatir, kata produser Amy Pascal kerja sama dengan Disney dan MCU masih akan berjalan jadi ini bukan aksi Tom Holland terakhir sebagai Spider-Man dan pastinya bukan yang terakhir dalam semesta sinematik Marvel!
Suka banget sama Willem Dafoe! Well dari dulu dia emang udah jadi aktor kawakan ya, apalagi sejak The Lighthouse yang udah mletek banget itu akting gilanya. Menurut gue, dia sih juara utama dari setiap penjahat yang pernah berhadapan dengan Peter Parker di sinema (nggak baca komik jadi ga bisa komen banyak soal penjahat lainnya). Jamie Foxx, Alfred Molina ya udah emang keren aja tapi panggungnya tetep buat Willem Dafoe.
Yang gue sangat suka dari No Way Home adalah betapa kuatnya ngomongin second chance. Semua orang - literally semua sampai ke yang jahat-jahat - layak dapat kesempatan kedua dan menjadi lebih baik. Apalagi dari jaman Tobey memang setiap musuh Spider-Man itu digambarkan sebagai orang biasa yang kebetulan aja jadi jahat karena kecelakaan. Aslinya mah baik dan bermoral.
Sejalan dengan prinsip yang dipegang Disney sampai saat ini dengan menggambarkan ulang semua tokoh antagonis mereka mulai dari Maleficent sampai Cruella. Semua orang terlahir baik, jadi jahat karena keadaan yang tak terhindarkan. Tinggal kita aja yang gimana mau kasih kesempatan kedua untuk menciptakan keadaan yang suportif - dan pastinya efektif untuk mencegah kejadian serupa.
Buat yang belum nonton, mute your social media and enjoy the movie. Lemesin aja biar ekspresif dan puas tepuk tangan sambil teriak-teriak. Jangan lupa siapin tisu buat yang gampang nangis. Cameonya pecah banget ancur! (FOOTBALL IS LIFE!). Ada 2 extra scene di tengah dan di paling akhir credits, jadi jangan buru-buru pulang dan tahan pipis!
Dijamin, lo yang tadinya capek kerja, lagi berantem sama pasangan, sedih ditolak gebetan, suntuk dan sedih, selesai nonton No Way Home lo akan bahagia! Dan rasa positif itu akan bertahan lama, dan semoga menular juga ke orang-orang di sekitar.
review film spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield review spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield movie review spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield film review resensi film spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield resensi spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield ulasan spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield ulasan film spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield sinopsis film spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield sinopsis spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield cerita spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield jalan cerita spiderman spider-man no way home tobey maguire andrew garfield
Pertama-tama gue harus ngaku bahwa gue memang fans Billie Eilish sejak pertama kali dia rilis lagu Ocean Eyes tahun 2019. Ya bukan fans garis keras gimana banget, cuma suka sama lagu-lagunya yang melodinya beda dari arus utama. Gue juga nggak tahu secara detil kehidupan pribadinya dia gimana, bahkan gue baru tahu Finneas itu kakaknya sekaligus produser musik dia pas rilis di album pertama. Setelah nonton dokumenter ini, gue jadi makin respek sama artis yang menurut gue sangat beruntung dan terberkati ini. Kita semua tahu lah ya betapa kerasnya dunia hiburan apalagi dengan kasus sebelah mbak Britney Spears yang masih aja dikendalikan sama bapaknya di segala aspek hidupnya. Nah dedek Billie ini luar biasa banget punya keluarga yang beneran 100% suportif di segala sisi. Abangnya Finneas yang jenius di musik tapi juga kagak sirikan sama adeknya yang jauh lebih tenar dari dia. Bapak ibunya yang ternyata memang dari latar belakang musik dan udah grooming Billie dari kecil juga super-bijak d
Dalam setahun kita dikasih 2 film Guy Ritchie? Setelah Operation Fortune: Ruse de Guerre yang rilis di awal tahun, sekarang ada The Covenant . Menariknya The Covenant punya tema yang cenderung segar dan terlalu serius di antara semua film yang pernah disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Guy Ritchie. Film ini juga punya premis anti-perang dengan tema yang rasanya belum pernah diangkat. Persahabatan antara seorang serdadu AS dengan penerjemah lokal di Afghanistan. Harus gue akui, rasanya The Covenant layak jadi salah satu film terbaik di tahun ini. Selain punya tema anti-war yang sangat penting, film ini punya penampilan akting yang luar biasa sampai menyerap emosi penonton. Selain itu deretan adegan aksinya juga sangat intens! Beberapa kali gue dibuat tahan nafas dengan ketegangan yang ditampilkan di layar. Seperti film-filmnya Guy Ritchie sebelumnya, The Covenant juga terlihat jelas dibagi menjadi tiga babak. Meski secara durasi tidak terbagi rata, rasanya pilihan yang tepat untu
Wah kayaknya Cha Cha Real Smooth akan jadi salah satu film romansa - dan coming of age - favorit gue di tahun ini. Manis banget sampe gejala diabetes. Satu lagi tipikal film romansa dengan hubungan yang nggak jelas bahkan cenderung platonic. Meski jelas Andrew mungkin punya sindrom Elektra yang condong lebih suka sama wanita yang lebih tua. Tapi gue rasa film ini nggak cuma ngomongin soal cinta. Melainkan tentang hidup! Hidup di masa transisi menuju dewasa lebih tepatnya. Adulting is no joke as we know, dan pasti banyak dari kita yang baru lulus kuliah bingung mau ngapain. Masa transisi dari hidup yang penuh keteraturan dan otoritas dari institusi pendidikan ke hidup yang lebih bebas terhadap arah, visi, dan misi masing-masing. Mulai dari ganti-ganti pekerjaan, gimana cara menghadapi pelanggan dengan sopan, sampai bertanggung jawab dengan komitmen dan waktu. Nah romansa dapat porsi yang jauh lebih banyak ketimbang pekerjaan, karena gue rasa memang sisi ini yang jauh lebih relate denga
Komentar
Posting Komentar