Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

John Wick Chapter 4 - Review


Kalau ada franchise yang setiap sekuelnya makin bagus dan makin matang, maka John Wick ini salah satunya. Kualitasnya benar-benar meningkat dari film pertama sampai keempat. Sampai pada akhirnya di film keempat ini, dengan durasi terpanjang sebanyak 2 jam 49 menit! Jelas jadi standar baru film aksi di kelas dunia!

Konon tadinya film keempat ini akan dipecah menjadi dua film, sebelum akhirnya diputuskan untuk dijadikan satu film. Sebuah keputusan yang brilian karena nonton film adu jotos dan adu tembak selama nyaris 3 jam ternyata nggak berasa! Benar-benar seru dan menegangkan. Setiap adegan aksi dibuat selama mungkin yang menjadikan penonton akan dengan puas menikmati setiap fight choreography yang luar biasa cantik dan keren.


Segi cerita pun sangat sangat apik. Bukan tipikal film aksi di mana drama yang ada hanya tempelan, tapi kisah yang ada di Chapter 4 ini tetap jadi pondasi utama dan signifikan terhadap keseluruhan film. Perkembangan karakter yang ada juga sangat terasa, menjadikan kita bisa menaruh empati pada karakternya. Seperti biasa dalam dunia John Wick, batas antara protagonis dan antagonis selalu kabur - meski ada satu-dua antagonis utama yang harus mati di akhir film.

Visualnya jelas juara! Setiap adegan aksi selalu memiliki latar tempat yang benar-benar fotogenik dan instagrammable. Jadi kudos untuk departemen produksi desain, yang terlihat betapa kreatif dan stylish di kamera. Ini jelas pujian juga di departemen kamera, yang bisa mengambil gambar secantik itu dengan warna-warni yang indah di mata.







----------------------------------------------------------

review film john wick chapter 4
review john wick chapter 4
john wick chapter 4 movie review
john wick chapter 4 film review
resensi film john wick chapter 4
resensi john wick chapter 4
ulasan john wick chapter 4
ulasan film john wick chapter 4
sinopsis film john wick chapter 4
sinopsis john wick chapter 4
cerita john wick chapter 4
jalan cerita john wick chapter 4


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review