Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Keramat 2: Caruban Larang - Review


Keramat 2: Caruban Larang bisa dibilang punya beban yang luar biasa besar, sejak Keramat (2009) jadi film cult horor Indonesia yang sukses di lini found footage atau mockumentary. Membangkitkan kembali horor mockumentary terutama di tahun 2022 ini terbilang berat, karena sub-genre yang sudah terlalu lelah diperas sampai habis. Beruntungnya, dan hebatnya, Keramat 2: Caruban Larang bisa menjawab semua ekspektasi itu dengan sangat baik dan ciamik.

Harus gue akuin, gue cukup masuk dan tenggelam sama cerita dan mitologi Caruban Larang dan The Lost Dance yang ditawarkan oleh film ini. Memang ya, mitos penari Jawa itu masih aja nyeremin dan cocok banget jadi konten horor. Meski sama-sama penari Jawa, tapi Keramat 2 berhasil memisahkan diri dan sama sekali nggak mirip dengan KKN di Desa Penari.


Segi found footage-nya sendiri gue cukup suka. Meski memang agak terlalu rapi di blocking dan penempatannya, tapi gue nggak terlalu memerhatikan karena sudah terlanjur dibuat ngeri dan seram. Kudos untuk keputusan memasukkan Umay Shahab ke dalam cast dan dikasih tanggung jawab megang kamera, karena berasa banget jadi lebih profesional dan rapi itu tadi. Horor di alam gaibnya sih bener-bener maksimal. Tentunya tribute untuk Keramat (2009) ada dan kisahnya jadi full circle, ciamik!

Dua jempol untuk Lutesha yang sukses banget ngebawa Keramat 2 ini jadi lebih horor! Akting kerasukannya sih gila banget, sampe lupa kalau Karina Suwandi juga pernah akting jadi setan. Gue nggak heran deh kalau karir Ute jadi jauh lebih bersinar setelah ini. Selain itu, gue cukup geleng-geleng kepala aja sih sama anak-anak Jaxel yang emosian dan gampang ke-trigger ya sama suatu hal. Berantem mulu yang ada. Tapi ya udah lah mungkin emang settingannya begitu, mengingat film pertamanya juga berantem mulu.











----------------------------------------------------------

review film keramat 2 caruban larang
review keramat 2 caruban larang
keramat 2 caruban larang movie review
keramat 2 caruban larang film review
resensi film keramat 2 caruban larang
resensi keramat 2 caruban larang
ulasan keramat 2 caruban larang
ulasan film keramat 2 caruban larang
sinopsis film keramat 2 caruban larang
sinopsis keramat 2 caruban larang
cerita keramat 2 caruban larang
jalan cerita keramat 2 caruban larang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review