Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
The Fabelmans - Review
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Akhirnya kita bisa nonton filmnya Steven Spielberg yang paling personal. The Fabelmans ini naskahnya ditulis sendiri oleh Steven Spielberg bareng sama Tony Kushner. Naskahnya sendiri kebanyakan terinspirasi dari masa kecil dan remajanya Steven Spielberg, dan konon cukup akurat karena situasi syuting yang jadi emosional banget karena Steven Spielberg sampe mewek.
Filmnya sendiri sih nggak berasa loh kalau durasinya dua setengah jam, puas banget dan gue bener-bener larut sama jalan ceritanya. Ini kisah coming of age yang cukup emosional sih dengan setiap permasalahannya. Mulai dari masalah keluarga yang lumayan pelik, sampai dengan isu sekolah. Gue baru tahu ya ternyata jadi seorang Yahudi di AS tahun 70-an itu kena rundung juga. Tapi secara keseluruhan, ini adalah tipikal film yang heart-warming banget, pokoknya nontonnya hangat dan nyaman gitu deh.
Semua itu jelas didukung sama akting yang superior dari setiap karakternya. Paul Dano jadi ayah yang super baik tapi masih konservatif dengan nggak ngebolehin anaknya mengeksplorasi pekerjaan di dunia film. Michelle Williams tampil menonjol banget dengan karakter ibu yang penuh emosi, range emosinya luar biasa banget! Aktor pendatang baru kita Gabriel LaBelle sukses banget ngebawa film dengan karakter utama yang penuh dimensi.
Jangan lupa surat cinta Steven Spielberg terhadap film dan berbagai hal yang membuatnya jatuh cinta pada film. Memang dari kecil bakatnya udah keliatan banget ya, pemikirannya sangat inovatif dan pastinya mampu mentransfer emosi dari layar sampai ke penontonnya. Yang gue takjub, orang-orang yang ada di layar bisa sampai segitunya menemukan dirinya sendiri, bahkan sampai yang berasa itu bukan dirinya yang ada di layar. Ternyata sebesar dan sejauh itu pengaruh film terhadap manusia, bahwa karakter yang kita tonton di layar bisa jadi jauh berbeda dengan karakter aslinya di kehidupan nyata.
review film steven spielberg the fabelmans review steven spielberg the fabelmans steven spielberg the fabelmans movie review steven spielberg the fabelmans film review resensi film steven spielberg the fabelmans resensi steven spielberg the fabelmans ulasan steven spielberg the fabelmans ulasan film steven spielberg the fabelmans sinopsis film steven spielberg the fabelmans sinopsis steven spielberg the fabelmans cerita steven spielberg the fabelmans jalan cerita steven spielberg the fabelmans
Pertama-tama gue harus ngaku bahwa gue memang fans Billie Eilish sejak pertama kali dia rilis lagu Ocean Eyes tahun 2019. Ya bukan fans garis keras gimana banget, cuma suka sama lagu-lagunya yang melodinya beda dari arus utama. Gue juga nggak tahu secara detil kehidupan pribadinya dia gimana, bahkan gue baru tahu Finneas itu kakaknya sekaligus produser musik dia pas rilis di album pertama. Setelah nonton dokumenter ini, gue jadi makin respek sama artis yang menurut gue sangat beruntung dan terberkati ini. Kita semua tahu lah ya betapa kerasnya dunia hiburan apalagi dengan kasus sebelah mbak Britney Spears yang masih aja dikendalikan sama bapaknya di segala aspek hidupnya. Nah dedek Billie ini luar biasa banget punya keluarga yang beneran 100% suportif di segala sisi. Abangnya Finneas yang jenius di musik tapi juga kagak sirikan sama adeknya yang jauh lebih tenar dari dia. Bapak ibunya yang ternyata memang dari latar belakang musik dan udah grooming Billie dari kecil juga super-bijak d
Dalam setahun kita dikasih 2 film Guy Ritchie? Setelah Operation Fortune: Ruse de Guerre yang rilis di awal tahun, sekarang ada The Covenant . Menariknya The Covenant punya tema yang cenderung segar dan terlalu serius di antara semua film yang pernah disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Guy Ritchie. Film ini juga punya premis anti-perang dengan tema yang rasanya belum pernah diangkat. Persahabatan antara seorang serdadu AS dengan penerjemah lokal di Afghanistan. Harus gue akui, rasanya The Covenant layak jadi salah satu film terbaik di tahun ini. Selain punya tema anti-war yang sangat penting, film ini punya penampilan akting yang luar biasa sampai menyerap emosi penonton. Selain itu deretan adegan aksinya juga sangat intens! Beberapa kali gue dibuat tahan nafas dengan ketegangan yang ditampilkan di layar. Seperti film-filmnya Guy Ritchie sebelumnya, The Covenant juga terlihat jelas dibagi menjadi tiga babak. Meski secara durasi tidak terbagi rata, rasanya pilihan yang tepat untu
Wah kayaknya Cha Cha Real Smooth akan jadi salah satu film romansa - dan coming of age - favorit gue di tahun ini. Manis banget sampe gejala diabetes. Satu lagi tipikal film romansa dengan hubungan yang nggak jelas bahkan cenderung platonic. Meski jelas Andrew mungkin punya sindrom Elektra yang condong lebih suka sama wanita yang lebih tua. Tapi gue rasa film ini nggak cuma ngomongin soal cinta. Melainkan tentang hidup! Hidup di masa transisi menuju dewasa lebih tepatnya. Adulting is no joke as we know, dan pasti banyak dari kita yang baru lulus kuliah bingung mau ngapain. Masa transisi dari hidup yang penuh keteraturan dan otoritas dari institusi pendidikan ke hidup yang lebih bebas terhadap arah, visi, dan misi masing-masing. Mulai dari ganti-ganti pekerjaan, gimana cara menghadapi pelanggan dengan sopan, sampai bertanggung jawab dengan komitmen dan waktu. Nah romansa dapat porsi yang jauh lebih banyak ketimbang pekerjaan, karena gue rasa memang sisi ini yang jauh lebih relate denga
Komentar
Posting Komentar