Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

The Fabelmans - Review


Akhirnya kita bisa nonton filmnya Steven Spielberg yang paling personal. The Fabelmans ini naskahnya ditulis sendiri oleh Steven Spielberg bareng sama Tony Kushner. Naskahnya sendiri kebanyakan terinspirasi dari masa kecil dan remajanya Steven Spielberg, dan konon cukup akurat karena situasi syuting yang jadi emosional banget karena Steven Spielberg sampe mewek. 

Filmnya sendiri sih nggak berasa loh kalau durasinya dua setengah jam, puas banget dan gue bener-bener larut sama jalan ceritanya. Ini kisah coming of age yang cukup emosional sih dengan setiap permasalahannya. Mulai dari masalah keluarga yang lumayan pelik, sampai dengan isu sekolah. Gue baru tahu ya ternyata jadi seorang Yahudi di AS tahun 70-an itu kena rundung juga. Tapi secara keseluruhan, ini adalah tipikal film yang heart-warming banget, pokoknya nontonnya hangat dan nyaman gitu deh.


Semua itu jelas didukung sama akting yang superior dari setiap karakternya. Paul Dano jadi ayah yang super baik tapi masih konservatif dengan nggak ngebolehin anaknya mengeksplorasi pekerjaan di dunia film. Michelle Williams tampil menonjol banget dengan karakter ibu yang penuh emosi, range emosinya luar biasa banget! Aktor pendatang baru kita Gabriel LaBelle sukses banget ngebawa film dengan karakter utama yang penuh dimensi.

Jangan lupa surat cinta Steven Spielberg terhadap film dan berbagai hal yang membuatnya jatuh cinta pada film. Memang dari kecil bakatnya udah keliatan banget ya, pemikirannya sangat inovatif dan pastinya mampu mentransfer emosi dari layar sampai ke penontonnya. Yang gue takjub, orang-orang yang ada di layar bisa sampai segitunya menemukan dirinya sendiri, bahkan sampai yang berasa itu bukan dirinya yang ada di layar. Ternyata sebesar dan sejauh itu pengaruh film terhadap manusia, bahwa karakter yang kita tonton di layar bisa jadi jauh berbeda dengan karakter aslinya di kehidupan nyata.







----------------------------------------------------------

review film steven spielberg the fabelmans
review steven spielberg the fabelmans
steven spielberg the fabelmans movie review
steven spielberg the fabelmans film review
resensi film steven spielberg the fabelmans
resensi steven spielberg the fabelmans
ulasan steven spielberg the fabelmans
ulasan film steven spielberg the fabelmans
sinopsis film steven spielberg the fabelmans
sinopsis steven spielberg the fabelmans
cerita steven spielberg the fabelmans
jalan cerita steven spielberg the fabelmans


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review