Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

The Black Phone - Review


Di atas kertas, The Black Phone ini punya banyak potensi. Mulai dari nama rumah produksi Blumhouse Production yang sudah piawai memproduksi deretan film horor sampai dengan aktor Ethan Hawke. Film yang diadaptasi dari cerita pendek karya Joe Hill berjudul sama ini dipegang oleh sutradara dan penulis naskah Scott Derickson yang sudah menggawangi Sinister (2012) dan Doctor Strange (2016).

The Black Phone memang menjual dirinya sebagai film horor, tapi menurut gue elemen horornya sangat kecil dan minimal dibandingkan film-film horor lainnya. Memang setiap jump scare-nya efektif bikin gue kaget dan melonjak dari kursi, tapi praktis elemennya berulang dan terbatas. Malah menurut gue, film ini lebih cocok dijual sebagai film crime dengan elemen horor dan fantasi. Anggap aja kaya Room (2015) tapi dengan elemen horor dan fantasi. 


Bisa jadi karena ekspektasi gue yang sudah terlampau tinggi setelah baca beberapa ulasan yang bertebaran di lini masa. Apa mungkin karena penyakit adaptasi cerita film pendek jadi film panjang, jadi berasa banget di stretch gitu. Agak terasa di beberapa adegan yang repetitif dan jalan di tempat. Meski akhirnya ditutup dengan ending yang dramatis.





















----------------------------------------------------------

review film the black phone
review the black phone
the black phone movie review
the black phone film review
resensi film the black phone
resensi the black phone
ulasan the black phone
ulasan film the black phone
sinopsis film the black phone
sinopsis the black phone
cerita the black phone
jalan cerita the black phone


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review