Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama


Sejak keluar teaser trailer dan posternya, gue udah jatuh hati sama film ini. Jelas ini film yang membangkitkan rasa nostalgia, jauh ketimbang Finding Srimulat (2013) yang bahkan menghadirkan karakter-karakter aslinya. Srimulat Hil yang Mustahal Babak Pertama ini mengambil latar tahun 80-an di awal kebangkitan Srimulat, dengan diperankan oleh aktor-aktor masa kini.

Pertama-tama gue harus puji visualnya dulu, cantiknya bukan main. Bukan cuma color grading yang rupawan dan berhasil bawa ke suasana Indonesia tahun 80-an. Tapi juga properti kecil sampai mobil yang luar biasa detil dan konsisten dengan latar. Makan padang di warung dengan botol-botol minuman jadul, ciamik!


Trus gue suka banget sama semua akting dari ansambel pemainnya yang meyakinkan banget - kecuali Morgan Oey. Semuanya berbahasa Jawa dengan sangat natural, apalagi pakai Jawa Moko yang medoknya pun pas, nggak kurang nggak lebih. Tapi bintang utamanya menurut gue bukan Bio One yang jadi Gepeng, tapi malah Elang El Gibran yang jadi Basuki. Gilaaa aktingnya sih melebur banget, nggak cuma aksen Jawa tapi sampai ke ekspresi non-dialognya.

Berhubung akting dan karakternya yang sangat meyakinkan, jadi komedi yang ada juga kena banget. Gue ngakak berkali-kali sih di film ini, super kocak! Bener-bener ngebawain semua lelucon andalan Srimulat. Meski diperankan oleh aktor-aktris masa kini, tapi leluconnya masih bikin ngakak. Mungkin karena gue suka nonton pas kecil jadi udah hafal banget sama setiap lelucon andalannya. Gue penasaran sih sama yang nggak pernah nonton Srimulat, apa masih sama terhiburnya ya?


Ceritanya juga surprisingly muat untuk ngasih pendalaman karakter ke setiap pemainnya. Gue yakin ini adalah kisah asli dari masing-masing tokoh; mulai dari gimana Tessy Kabul yang ngedapetin karakter perempuan sampai dengan Tarzan yang ngedapetin karakter gagah. Tapi sayangnya film ini menderita penyakit film yang dibelah dua; plot ceritanya diseret-seret banget. Tentunya buat memenuhi durasi jadi lama banget di satu plot cerita. Meski ditutup dengan deretan lelucon yang emang kocak maksimal sih.





















----------------------------------------------------------

review film srimulat hil yang mustahal babak pertama
review srimulat hil yang mustahal babak pertama
srimulat hil yang mustahal babak pertama movie review
srimulat hil yang mustahal babak pertama film review
resensi film srimulat hil yang mustahal babak pertama
resensi srimulat hil yang mustahal babak pertama
ulasan srimulat hil yang mustahal babak pertama
ulasan film srimulat hil yang mustahal babak pertama
sinopsis film srimulat hil yang mustahal babak pertama
sinopsis srimulat hil yang mustahal babak pertama
cerita srimulat hil yang mustahal babak pertama
jalan cerita srimulat hil yang mustahal babak pertama


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review