Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

The Eyes of Tammy Faye - Disney+ Review


Lumayan kaget ternyata The Eyes of Tammy Faye ini ada di Disney+ Indonesia. Kalau Jessica Chastain nggak menang Oscar di kategori Best Actress, mungkin gue nggak akan pernah denger film ini. Selain Best Actress, film biografi dari televangelist terkenal di AS ini juga dapet piala Best Makeup and Hairstyling.

Gue cukup paham sih kenapa film ini nggak masuk bioskop di Indonesia, karena kurang relatable dengan kondisi masyarakat Indonesia. Kisahnya sendiri tentang televangelist; pewarta kitab suci lewat televisi dan saking gedenya sampai bikin stasiun TV sendiri. Pasangan suami istri Jim Bakker dan Tammy Faye berjaya di tahun 1974-1987 lewat stasiun PTL (Praise the Lord). Tapi namanya kemudian jatuh karena Jim Bakker terbukti bersalah menyalahgunakan dana jemaatnya untuk keuntungan pribadi. 


Nah sesuai judulnya, film ini menceritakan dari kacamata Tammy Faye. Yang ternyata sepenangkapan gue sih, beliau nggak berperan aktif di penyalahgunaan dana itu dan praktis cuma kecipratan - well bukan kecipratan lagi lebih ke diguyur kemewahan. Trus memang karakternya yang polos gitu sih, lebih ke murni mau mewartakan Kitab Suci dan konsisten mendukung kaum LGBT+.

Dibalik suara kekanak-kanakan ala Betty Boop yang agak annoying, beliau juga punya kepercayaan diri yang kelewat tinggi. Ya keliatan banget dengan pilihan fashion dan make up yang dibawakan. Walaupun udah diejek dan jadi bahan guyonan berbagai seleb, beliau tetep aja pede gitu.

Yang luar biasa memang makeupnya ya, beneran kagak keliatan lagi Jessica Chastain sama sekali. Didukung makeup yang brilian, aktingnya juga wajar banget diganjar piala Oscar. Yang gue tonton itu beneran udah jadi Tammy Faye dan sama sekali susah buat nyari mana sih Jessica Chastain. Memang se-powerful itu sih aktingnya dan bisa bikin kita kebawa ke dalam jalan ceritanya. 




















----------------------------------------------------------

review film jessica chastain andrew garfield
review jessica chastain andrew garfield
jessica chastain andrew garfield movie review
jessica chastain andrew garfield film review
resensi film jessica chastain andrew garfield
resensi jessica chastain andrew garfield
ulasan jessica chastain andrew garfield
ulasan film jessica chastain andrew garfield
sinopsis film jessica chastain andrew garfield
sinopsis jessica chastain andrew garfield
cerita jessica chastain andrew garfield
jalan cerita jessica chastain andrew garfield


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review