Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Gangubai Kathiawadi - Review
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Lagi-lagi hasil dari baca review dari orang-orang kepercayaan gue, Gangubai Kathiawadi yang baru masuk Netflix ini wajib untuk ditonton. Kalau nggak salah, film ini sempet mampir di bioskop tapi gue nggak sempet nonton atau malah nggak kena word of mouth-nya. Setelah gue tonton di Netflix, ya ampun betapa menyesalnya gue nggak nonton film ini di bioskop. Selain bagus banget, visualnya juga luar biasa cantik! Bener-bener menghidupi every frame is a painting.
Ternyata ini adalah film biografi dari tokoh perempuan di India tahun 60-an. Materi ceritanya diambil dari salah satu bab dari buku Mafia Queens of Mumbai (2011) karya jurnalis Hussain Zaidi. Buku ini bercerita tentang tiga belas perempuan yang paling berpengaruh di Mumbai, dan salah satunya adalah Gangubai Kathiawadi, seorang pekerja seks komersial yang pada akhirnya menjadi pemilik salah satu rumah bordil di distrik Kamathipura.
Entah syuting di studio dalam ruang atau luar ruang, tapi visual dalam film ini benar-benar memanjakan mata. Sekilas mirip dengan Moulin Rouge (2001) yang sangat stylish dan over the top apalagi sama-sama mengangkat kisah pekerja seks komersial. Tapi jika ditambah nyanyian dan tarian khas India yang sangat dramatis - dan kisah nyatanya! - jelas Gangubai jauh lebih berkualitas.
Ceritanya sendiri tipikal zero-to-hero yang mengagumkan mengingat ini berdasarkan kisah nyata. Di umur ke-16 Gangubai menikah dan selang beberapa hari dirinya dijual ke rumah bordil oleh suaminya sendiri seharga 1000 rupee. Secara terpaksa Gangubai pun harus menjadi pekerja seks komersial, dan dengan idealismenya dirinya menjadi berpengaruh di antara perempuan di dalam rumah bordilnya itu. Yang kemudian dirinya malah menjadi sosok yang dikagumi sekaligus disegani di seantero distrik Kamathipura.
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari sosok Gangubai. Bisa dibilang, mental untuk bertahan di kondisi yang sangat sulit adalah perwujudan paling nyata dari filosofi teras atau stoicism. Dengan bagaimana dirinya yang dijual ke rumah bordil di usia muda tidak mematahkan hatinya, tapi menjalani nasibnya dan malah mengurus teman-teman perempuannya yang tertindas. Siapa sangka kekuatan mentalnya itu mengantarnya pada pertemuan empat mata dengan perdana mentri Jawaharlal Nehru untuk mendiskusikan distrik Kamathipura.
review film gangubai kathiawadi review gangubai kathiawadi gangubai kathiawadi movie review gangubai kathiawadi film review resensi film gangubai kathiawadi resensi gangubai kathiawadi ulasan gangubai kathiawadi ulasan film gangubai kathiawadi sinopsis film gangubai kathiawadi sinopsis gangubai kathiawadi cerita gangubai kathiawadi jalan cerita gangubai kathiawadi
Pertama-tama gue harus ngaku bahwa gue memang fans Billie Eilish sejak pertama kali dia rilis lagu Ocean Eyes tahun 2019. Ya bukan fans garis keras gimana banget, cuma suka sama lagu-lagunya yang melodinya beda dari arus utama. Gue juga nggak tahu secara detil kehidupan pribadinya dia gimana, bahkan gue baru tahu Finneas itu kakaknya sekaligus produser musik dia pas rilis di album pertama. Setelah nonton dokumenter ini, gue jadi makin respek sama artis yang menurut gue sangat beruntung dan terberkati ini. Kita semua tahu lah ya betapa kerasnya dunia hiburan apalagi dengan kasus sebelah mbak Britney Spears yang masih aja dikendalikan sama bapaknya di segala aspek hidupnya. Nah dedek Billie ini luar biasa banget punya keluarga yang beneran 100% suportif di segala sisi. Abangnya Finneas yang jenius di musik tapi juga kagak sirikan sama adeknya yang jauh lebih tenar dari dia. Bapak ibunya yang ternyata memang dari latar belakang musik dan udah grooming Billie dari kecil juga super-bijak d
Dalam setahun kita dikasih 2 film Guy Ritchie? Setelah Operation Fortune: Ruse de Guerre yang rilis di awal tahun, sekarang ada The Covenant . Menariknya The Covenant punya tema yang cenderung segar dan terlalu serius di antara semua film yang pernah disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Guy Ritchie. Film ini juga punya premis anti-perang dengan tema yang rasanya belum pernah diangkat. Persahabatan antara seorang serdadu AS dengan penerjemah lokal di Afghanistan. Harus gue akui, rasanya The Covenant layak jadi salah satu film terbaik di tahun ini. Selain punya tema anti-war yang sangat penting, film ini punya penampilan akting yang luar biasa sampai menyerap emosi penonton. Selain itu deretan adegan aksinya juga sangat intens! Beberapa kali gue dibuat tahan nafas dengan ketegangan yang ditampilkan di layar. Seperti film-filmnya Guy Ritchie sebelumnya, The Covenant juga terlihat jelas dibagi menjadi tiga babak. Meski secara durasi tidak terbagi rata, rasanya pilihan yang tepat untu
Wah kayaknya Cha Cha Real Smooth akan jadi salah satu film romansa - dan coming of age - favorit gue di tahun ini. Manis banget sampe gejala diabetes. Satu lagi tipikal film romansa dengan hubungan yang nggak jelas bahkan cenderung platonic. Meski jelas Andrew mungkin punya sindrom Elektra yang condong lebih suka sama wanita yang lebih tua. Tapi gue rasa film ini nggak cuma ngomongin soal cinta. Melainkan tentang hidup! Hidup di masa transisi menuju dewasa lebih tepatnya. Adulting is no joke as we know, dan pasti banyak dari kita yang baru lulus kuliah bingung mau ngapain. Masa transisi dari hidup yang penuh keteraturan dan otoritas dari institusi pendidikan ke hidup yang lebih bebas terhadap arah, visi, dan misi masing-masing. Mulai dari ganti-ganti pekerjaan, gimana cara menghadapi pelanggan dengan sopan, sampai bertanggung jawab dengan komitmen dan waktu. Nah romansa dapat porsi yang jauh lebih banyak ketimbang pekerjaan, karena gue rasa memang sisi ini yang jauh lebih relate denga
Komentar
Posting Komentar