Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Scenes from a Marriage - HBO Series Review


Memang butuh waktu yang tepat buat gue untuk nonton Scenes from a Marriage. Series yang ada di HBO GO ini memang udah rilis di tahun 2021, tapi gue liat di trailer kayaknya bakal menguras banyak emosi. Waktu itu gue belum siap aja, tapi sekarang sudah. Nggak tanggung-tanggung, lima episode langsung gue lahap dalam dua hari kerja. Oya Scenes from a Marriage yang di HBO ini adalah versi adaptasi dari serial berjudul sama asal Swedia tahun 1973 yang disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Ingmar Bergman.

Oke gue emang suka dengan film-film bertema perpisahan, karena menurut gue ini adalah bagian penting dan tak terelakkan dari hubungan percintaan. Mungkin obsesi gue akan konten-konten tersebut pengen tahu sih mulai dari gambaran alasan perpisahan itu sampai ke bagaimana mereka mengatasinya. Mungkin alam bawah sadar gue berteriak untuk belajar lebih banyak biar kalau gue pada akhirnya mengalami momen perpisahan jadi nggak sakit-sakit amat. 

YA TERNYATA GAK JUGA SIH WK.


Dulu gue inget banget pertama kali suka dengan topik ini sejak kenalan sama A Separation (2011)-nya Asghar Farhadi. Setelah itu gue lahaplah mulai dari Blue Valentine (2010), Rabbit Hole (2010), sampai ke Marriage Story (2019). Nah baru kali ini ya tema perpisahan berbentuk series, dengan lima episode pula yang jauh lebih dikit ketimbang series biasa. Kebayang gak sih bakal secapek apa emosi lo nonton ini hahaha. 

Menurut gue, Scenes from a Marriage ini sangat realistis, natural, dan bisa banget terjadi di kehidupan nyata. Bahkan mungkin banget ada 1-2 orang di sekeliling lo yang mengalami atau sedikit nyerempet dengan yang dialami oleh Jonathan dan Mira. OH WELL gue sendiri aja ngalamin kok dengan konteks yang berbeda meski kejadiannya di pacar pertama gue yang kebetulan banget namanya juga ah HAHAHA.


Iya gue nggak nyangka ya episode 2 sangat - sangat - triggering buat gue. Cara dia ngasih tahu cowoknya kalau dia ada rasa dengan lelaki lain, cara cowoknya nanggepin, gila gila gila itu gue berasa ngaca dan balik ke gue di tahun 2011. Ya oke waktu itu gue statusnya masih pacaran nggak kaya Jonathan dan Mira yang bahkan udah ada anak. Tapi that single moment di mana pasangan lo jujur kalau udah selingkuh itu sih yang wow *slow clap* 

Oya gue suka banget cara bercerita miniseri ini. Lima episode ini kebanyakan berlatar di rumah mereka, dan sepanjang serial ya kita hanya nontonin mereka ngobrol, kangen-kangenan, dan berantem. Ya pokoknya semua hal yang lo ekspek ketika nonton film drama perpisahan deh. Tapi ini super ciamik aja karena diperankan dengan sangat-sangat baik oleh Jessica Chastain dan Oscar Isaac, yang ternyata di kehidupan nyata mereka sahabatan dong.

Dari series ini, dan juga film Marriage Story, semakin meneguhkan konklusi gue bahwa perpisahan dalam pernikahan dengan anak adalah hal yang sangat, sangat, rumit. Pembahasannya bisa panjang lebar sih karena perpisahannya bukan hanya antara dua individu aja, bukan hanya proses penyembuhan kesehatan mental dari masing-masing individu, tapi ada tumbuh kembang anak juga di sana. Apalagi di era modern sekarang yang tema kesehatan mental udah makin terang benderang, dan masing-masing orang berani nuntut kesehatan mentalnya - termasuk mahasiswa yang teriak nggak suka karena ngerasa nggak cocok sama jurusan kuliahnya.


Balik ke Scenes from a Marriage, setiap episode menceritakan rentang waktu yang berbeda antara satu episode dengan yang lainnya. Sesuai judulnya, beneran setiap episode adalah satu episode momen pernikahan mereka. Jadi menarik sekali melihat perkembangan (kesehatan mental) dari masing-masing karakter, kaya ngelihat secara langsung hasil penelitian longitudinal yang memakan waktu bertahun-tahun. Menarik juga ngeliat setiap awal episode pakai konsep seolah-olah Jessica Chastain dan Oscar Isaac masuk lokasi syuting lengkap dengan para kru. Jadi berasa beneran "scenes from a marriage".

Jadi yang mau nonton miniseri ini monggo banget, ini serial yang cantikkkk. Dari pengambilan gambarnya, konsep end credits-nya, setiap pertukaran dialognya, ciamik banget. Tapi buat yang punya trauma tersendiri dalan isu perselingkungan, perpisahan, dan lainnya watch on your own risk. Setidaknya dengan menonton serial ini, semua momen brokenhearted gue jadi tervalidasi bahwa itu adalah hal yang lumrah dan inevitable. Setiap orang pasti ngalamin itu, dan yang pasti, lo nggak sendirian.



















----------------------------------------------------------

review film scenes from a marriage
review scenes from a marriage
scenes from a marriage movie review
scenes from a marriage film review
resensi film scenes from a marriage
resensi scenes from a marriage
ulasan scenes from a marriage
ulasan film scenes from a marriage
sinopsis film scenes from a marriage
sinopsis scenes from a marriage
cerita scenes from a marriage
jalan cerita scenes from a marriage


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review