Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Just Mom - Review



Film Just Mom sepertinya memang dibuat untuk menguras air mata penonton sebanyak-banyaknya dengan menempatkan Christine Hakim sebagai seorang ibu yang kharismatik dan nyaris sempurna. Cara ini memang berhasil sih, apalagi di penghujung film yang berasa kaya dihajar beruntun berkali-kali. Buat gue yang awalnya sekuat tenaga nahan buat ga nangis, lalu dada seperti digedor-gedor minta dibuka, sampai akhirnya ambyar pula segala rupa pertahanan emosi dan jiwa.

Film ini memang panggung bagi Christine Hakim semata sih. Karakternya hidup banget dan aktingnya bener-bener effortless. Gampang banget buat penonton untuk menganggap bahwa karakter ibu yang ada di layar adalah ibu kita semua. Maaf buat aktor-aktris lain karena jadi tenggelam pasrah, dan selalu kalah silau ketika ibu muncul di layar. Ayushita jadi ODGJ adalah salah satu gambaran yang nggak berlebihan tentang orang dengan gangguan jiwa.


Film panjang kedua dari sutradara dan penulis naskah Jeihan Angga setelah Mekah I'm Coming (2019) ini menunjukkan bahwa dia adalah talenta berbakat di perfilman nasional. Naskahnya konsisten sederhana dan fokus, diberkahi dengan eksekusi ciamik mulai dari pembawaan cerita sampai ke segi teknis. Hasilnya adalah film yang sangat dekat dengan kita semua. Just Mom jelas jadi film yang menggugah imajinasi penonton tentang ibu mereka masing-masing, untuk kemudian pelan-pelan meneteskan air mata di pipi.





















----------------------------------------------------------

review film just mom jeihan angga
review just mom jeihan angga
just mom jeihan angga movie review
just mom jeihan angga film review
resensi film just mom jeihan angga
resensi just mom jeihan angga
ulasan just mom jeihan angga
ulasan film just mom jeihan angga
sinopsis film just mom jeihan angga
sinopsis just mom jeihan angga
cerita just mom jeihan angga
jalan cerita just mom jeihan angga


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review