Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Free Guy - Review


Ya ampun gue nggak expect Free Guy sebagus itu! Gue kira cuma film action biasa aja, ternyata Free Guy punya makna hidup yang sedalam itu. Hiburan audio visualnya memang maksimal banget, apalagi banyak referensi ke film dan game favorit semua orang. Tapi ternyata ceritanya juga punya hati dan emosi yang bisa bikin gue mikir lagi soal mundane life yang pastinya lebih bermakna ketimbang hidup pada NPC (Non-Playable Characters) di game.

Filmnya benar-benar menyenangkan untuk ditonton. Selain kocak nggak ada obat apalagi komentar-komentar polos nyaris idiotnya Ryan Reynolds. Sayangnya gue bukan gamer, tapi rasanya film ini juga sangat menghibur bagi para gamer sih. Referensi gamenya banyak, apalagi game di Free Guy kaya referensi dari Grand Theft Auto plus cameo dari seleb Youtuber Gamer.


Yang gue suka banget jelas ceritanya yang kepleset di ranah eksistensi yang lumayan filosofis. Tema hidup yang sebenarnya klasik banget dari jaman Pinnochio sampai The Truman Show, tapi tetap penting untuk selalu direplikasi sebagai pengingat yang manis. Yang kena banget ke gue adalah tema para NPC ini yang berasa hidupnya tiap hari sama aja dan selalu berulang dalam satu lingkaran. Ya masa sih kita para pekerja berdasi ini mau disamakan dengan NPC padahal "kode programming" kita jauh lebih kompleks?

Selain itu, Free Guy juga bisa jadi pengingat bahwa gapapa banget untuk jadi regular person. Nggak perlu wah gimana banget atau menonjol daripada yang lain, yang penting berniat dan berbuat baik kaya si Buddy. 




















----------------------------------------------------------

review film free guy ryan reynolds
review free guy ryan reynolds
free guy ryan reynolds movie review
free guy ryan reynolds film review
resensi film free guy ryan reynolds
resensi free guy ryan reynolds
ulasan free guy ryan reynolds
ulasan film free guy ryan reynolds
sinopsis film free guy ryan reynolds
sinopsis free guy ryan reynolds
cerita free guy ryan reynolds
jalan cerita free guy ryan reynolds


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review