Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

The Disciple - Review


Setelah nonton The Disciple, gue jadi paham dan menghargai betapa indahnya musik klasik India - atau yang bisa disebut Hindustani classical music. Ya Tuhan indah banget memang nyanyiannya, apalagi vibranya bisa geter-geter sampai langit ketujuh gitu. Setiap kali adegan nyanyiannya itu gue kaya terhipnotis sama suara penyanyi dan alunan musiknya.

The Disciple ini tentang seorang musisi musik klasik India yang belajar dari seorang guru dan berusaha meneruskan tradisi ajaran. Tapi kemudian dia mulai mempertanyakan kembali obsesinya untuk menjadi seorang maestro. Gue suka banget sih sama cerita yang digambarkan di film ini. Bukan hanya menceritakan para musisi yang terbilang jauh dari hingar bingar ketenaran, yang harus bertahan hidup dari hutang atau bahkan ongkos taksi yang nggak dibayar penyelenggara pentas kecil. Tetapi ada juga kritik sosial tentang kebiasaan masyarakat untuk mendewakan dan mengagungkan seseorang padahal orang tersebut bukan dewa atau tuhan.

Lalu visualnya itu loh cantiknya bukan main. Sampai gue berasa kok ini sinematografinya berasa film-film Eropa banget. Setelah cek, ternyata memang sinematografernya orang Polandia. Pantesan! Konon Michal Sobocinski ini gabung juga karena rekomendasi dari Alfonso Cuaron yang jadi produser eksekutif di film ini. Sutradara dan penulis naskah Chaitanya Tamhane konsisten konsultasi sama Cuaron mulai dari naskah, VFX, sampai ke sinematografi ini.





















----------------------------------------------------------

review film the disciple
review the disciple
the disciple movie review
the disciple film review
resensi film the disciple
resensi the disciple
ulasan the disciple
ulasan film the disciple
sinopsis film the disciple
sinopsis the disciple
cerita the disciple
jalan cerita the disciple


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review