Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Man in Love - Review


Gue sama sekali nggak nyangka ternyata film asal Taiwan ini penuh beraroma bawang di akhir meski puas ngakak di awal-awal film. Kisah romansanya benar-benar unik tentang bagaimana seorang penagih hutang yang doyan berkelahi bisa jatuh cinta dengan seorang kasir bank yang ayahnya berhutang. Jalan ceritanya juga sangat meyakinkan sehingga sangat mudah untuk menaruh hati dan emosi pada setiap karakter yang ada di film ini. 

Pemeran utama pria, Roy Chiu, sebelumnya juga bermain di film Dear Ex (2018) yang sama-sama beraroma bawang itu. Memang Man in Love dan Dear Ex adalah dua dari dua film Taiwan yang baru gue tonton, tapi rasanya gue cukup suka dan cocok dengan film-film romansa Taiwan. Memang dua film itu datang dari pembuat film yang berbeda, tapi setidaknya dua-duanya tidak hanya punya hati tapi juga cantik secara visual. 


Man in Love ini adalah adaptasi versi Taiwan dari film berjudul sama dari Korea Selatan tahun 2014 yang diperankan oleh Hwang Jung-min. Kalau diperhatikan dengan seksama, memang set-up dan pilihan ending yang ada memang terlihat sangat khas Korea Selatan. Mulai dari kisah romansa yang out-of-the-box hingga tragedi beruntun yang dialami karakter utamanya, seakan-akan tujuan utamanya ingin memeras air mata penonton sampai dengan tetes terakhir.





















----------------------------------------------------------

review film man in love
review man in love
man in love movie review
man in love film review
resensi film man in love
resensi man in love
ulasan man in love
ulasan film man in love
sinopsis film man in love
sinopsis man in love
cerita man in love
jalan cerita man in love


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review