Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah

Fear Street Part 3: 1666 - Review


Ternyata part ketiga ini jauh lebih cadas ketimbang dua prekuel yang lain. Penulisan naskahnya lumayan cerdas karena twist yang ada ternyata bikin kita mau nonton ulang trilogi thriller ini. Cakep sih karena sekuel ketiga ini nggak hanya berlaku sebagai prekuel tapi juga sebagai sekuel untuk menutup kutukan Sarah Fier.

Kisah Sarah Fier di tahun 1666 benar-benar mindblowing yang nggak cuma berisi rentetan plot twist tapi juga kenyataan sifat dasar manusia yang mudah terhasut dan terpengaruhi. Meski bukan kisah baru, tapi kisah orang-orang yang terpengaruh hoax atau fake news ini rasanya tidak akank pernah basi. Malah semakin relevan di situasi pandemi seperti sekarang ini. Yang paling ironi adalah efek negatifnya bertahan hingga 3 dekade kemudian.


Bagi para fans slasher/gore mungkin akan terpuaskan di sekuel ketiga ini. Nggak kaleng-kalengan kaya A Classic Horror Story (2021) tapi juga ngasih darah yang lebih dari dua sekuel sebelumnya. Kisah misterinya juga seru dan bikin penasaran, dengan mudah jadi tontonan yang menyenangkan untuk akhir pekan. Sebagai penutup trilogi Fear Street, 1666 benar-benar jadi icing on the cake yang nyaris sempurna.





















----------------------------------------------------------

review film fear street part 3 1666
review fear street part 3 1666
fear street part 3 1666 movie review
fear street part 3 1666 film review
resensi film fear street part 3 1666
resensi fear street part 3 1666
ulasan fear street part 3 1666
ulasan film fear street part 3 1666
sinopsis film fear street part 3 1666
sinopsis fear street part 3 1666
cerita fear street part 3 1666
jalan cerita fear street part 3 1666


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Billie Eilish The World's A Little Blurry - Review

Guy Ritchie's The Covenant - Review

Cha Cha Real Smooth - Review